Liputan6.com, Jakarta - Setelah sukses pada penyelenggaraan ke-4, Indonesia Creative Cities Festival (ICCF) kembali hadir. Perayaan potensi jejaring kabupaten/kota seluruh Indonesia serta kerja sama yang berkelanjutan itu akan berlangsung di Ternate, Maluku Utara, 2-7 September 2019.
Salah satu acara dalam rangkaian festival ini adalah Indonesia Creative Cities Conference (ICCC), yang akan digelar di Grand Hotel Dafam, Ternate, 4-5 September 2019. Sejumlah pembicara akan hadir di antaranya Ricky Pesik (Wakil Kepala Badan Ekonomi Kreatif/BEKRAF), Erick Thohir (Chairman of Mahaka Group), Martin Hartono (CEO of GDP Venture), Ridwan Kamil (Gubernur Jawa Barat), Wishnutama (President Commissioner of NET Mediatama), serta bupati dan wali kota, dan komunitas kreatif.
Ketua Umum ICCN Fiki Satari mengatakan, dalam konferensi ini juga tersedia workshop dan ruang konsultasi yang dapat dimanfaatkan kepala daerah serta jajaran pemerintah kabupaten/kota untuk berdiskusi demi menciptakan kabupaten/kota kreatif.
"Setiap kota memiliki potensi dan masalah yang unik, serta membutuhkan solusi yang tepat guna. ICCN telah memetakan formula yang dapat diaplikasikan sebagai solusi untuk pembangunan kabupaten/kota yang berorientasi pada kreativitas lokal. Formula tersebut terdiri dari 11 program yang solutif, dan disebut sebagai “Catha Ekadaksa," paparnya.
Sebelas program tersebut mulai dari peningkatan PDRB, penurunan angka kemiskinan, penurunan angka pengangguran, sampai memunculkan kompetensi, dan diferensiasi dari kota-kota di Indonesia. Konsultasi mengenai 11 Program Kabupaten/Kota Kreatif ini akan tersedia selama konferensi ICCC berlangsung.
"Fungsi penerapan Catha Ekadaksa juga sudah diselaraskan dengan The New Urban Agenda 2030 dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yang merupakan konsensus global. Kabupaten/Kota kreatif adalah masa depan Indonesia," kata Fiki Satari.
ICCN Simpul Jejaring Kabupaten/Kota
ICCN adalah simpul jejaring kabupaten/kota kreatif se-Indonesia. Inisiasinya dimulai ketika “10 Prinsip Kota Kreatif” dideklarasikan di Kota Bandung bersama penyelenggaraan Creative Cities Conference pada 26-27 April 2015.
ICCN lalu dibentuk bertepatan dengan kegiatan Indonesia Creative Cities Conference yang pertama pada 22-25 Oktober 2015 di Kota Solo. Saat ini telah ada lebih dari 200 kabupaten/kota yang tergabung dalam ICCN.
"Tema besarnya adalah ‘Tara La No Ate’, dalam bahasa daerah Ternate, yang dapat diartikan menjadi ‘turun ke bawah dan pikat’. ICCF 2019 akan diisi dengan acara-acara berkelas yang dapat menjadi ruang menciptakan kerja sama lintas stakeholders dalam mengembangkan Kabupaten/Kota Kreatif," tutur Zandry Aldrin, Ketua JARKOT.
Selain itu, ada serangkaian acara yang menarik lainnya, seperti Karnaval Budaya (2 September), Festival Benteng Oranje (2-7 September), Jejak Sejarah Wallace (2-7 September), Spice Tour (3 September), ICCC (4-5 September), Coho Gia Kololi Kie (6 September), dan Konferen(sea)/Kongres ICCN (7 September).
Penyelenggaraan ICCF 2019 sekaligus menjadi suatu wujud penting perayaan telah 400 tahun VOC hengkang dari Ternate. Oleh karena itu, Wali Kota Ternate Burhan Abdurrahman pun mengundang seluruh elemen komunitas kreatif, akademisi, dan pemerintah daerah seluruh Indonesia untuk hadir di ICCF 2019, sambil menikmati keindahan alam serta potensi unggulan Ternate, juga Maluku Utara.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Ternate Jadi Tuan Rumah Indonesia Creative Cities Festival ke-5"
Post a Comment