Search

Cuaca Ekstrem, 5 Gunung Ditutup untuk Para Wisatawan Pendaki

Liputan6.com, Jakarta – Ketua Tim TCC (Tourism Crisis Center) Kemenpar Guntur Sakti menyebut berwisata saat ini identik dengan kebutuhan untuk diakui dan menyenangi berwisata yang terkadang ekstrem dan berbeda. Meskipun begitu, para wisatawan yang memilih mendaki harus tetap memenuhi aspek-aspek baik keamanan, fisik dan keselamatan.

Sejumlah Balai Taman Nasional yang mengelola jalur pendakian di Indonesia juga sudah mengeluarkan edaran mulai dari waspada cuaca ekstrem ataupun penutupan terkait pemulihan ekosistem dengan tenggat waktu yang berbeda.

"Wisatawan atau pendaki diharapkan untuk mematuhi peratuan tersebut," kata Guntur yang juga menjabat Kepala Biro Komunikasi Publik Kemenpar di Jakarta, Kamis, seperti dilansir Antara, Kamis, (10/1/2019).

Saat ini, lima gunung ditutup untuk aktivitas pendakian. Jalur pendakian Gunung Merbabu, Jawa Tengah, ditutup sejak 30 Desember 2018 hingga waktu yang belum ditentukan. Jalur pendakian Gunung Gede Pangrango di Jawa Barat ditutup selama tiga bulan, mulai 1 Januari 2019 sampai 31 maret 2019.

Selain itu, jalur pendakian Gunung Rinjani di Lombok, Nusa Tenggara Barat, ditutup mulai Selasa, 1 Januari 2019 hingga pemberitahuan selanjutnya. Jalur pendakian Gunung Prau akan ditutup selama tiga bulan, mulai dari 6 Januari hingga 5 April 2019. Sementara itu, Gunung Semeru di Jawa Timur ditutup secara total mulai 3 Januari 2019 hingga batas waktu yang belum ditentukan.

Curah hujan yang tinggi, lanjut Guntur,  ditambah angin kencang membuat suhu di permukaan yang lebih tinggi tentu lebih dingin, termasuk di atas gunung dan jalur pendakian, sehingga hipotermia menjadi salah satu hal yang bisa dialami pendaki. Hipotermia merupakan kondisi yang mana suhu tubuh menurun sampai di bawah 37 derajat celcius yang menjadi suhu tubuh normal manusia. 

Let's block ads! (Why?)



Bagikan Berita Ini

0 Response to "Cuaca Ekstrem, 5 Gunung Ditutup untuk Para Wisatawan Pendaki"

Post a Comment

Powered by Blogger.