Search

Rasa Nikmat Sederhana Sop Iga Khas Warteg Nabila yang Laris Manis di Jakarta Utara

Rohman mengaku sengaja menghadirkan sop iga untuk menarik pembeli sekaligus bersaing dengan warteg lain yang berjejer di sepanjang Jalan Ende. Ada sekitar tujuh warteg di sana, yang terlama bahkan berumur sekitar 50 tahunan.

"Yang paling depan itu, Slawi Ayu. Dia udah 50 tahunan jualan di sini. Saya baru sekitar 2006 setelah sebelumnya bantu bapak jualan di warung kopi," kata dia.

Warung kopi adalah tempat jualan yang mendominasi di Jalan Ende. Biasanya, yang membuka warteg juga memiliki warung kopi. Sementara, ia mengaku warteg yang dibukanya adalah mengambil alih warung Sunda yang lebih dulu buka.

"Pemiliknya dulu sudah tua, jadi mau dijual saya. Saya oper alih karena orangtua juga bilang untuk mandiri," kata Rohman.

Karena banyaknya warteg yang buka di kawasan tersebut, kelompok yang menyebut diri Wisata Kreatif Jakarta mempromosikan kawasan itu sebagai Kampung Warteg Enim.

"Kampung Warteg Enim itu kita yang bikin julukan. Kalau orang sana nggak ngeh. Tapi, kita mau populerkan itu," kata Ira Lathief, founder Wisata Kreatif Jakarta.

Ia mengaku belum pernah melihat deretan warteg sebanyak itu di bagian lain Jakarta. Untuk menyiasati persaingan, masing-masing warteg memiliki menu khas berbeda.

"Ada warteg yang jual sambel goreng jengkol. Ada warteg yang paginya jual nasi uduk. Ada juga yang sop iga," kata dia.

Kampung warteg, sambung dia, menjadi salah satu destinasi wisata kuliner di Jakarta Utara yang layak dijajal. Jadi, bila Anda berwisata di Tanjung Priok dan sekitarnya, jangan lupa untuk mampir ke sana.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Let's block ads! (Why?)



Bagikan Berita Ini

0 Response to "Rasa Nikmat Sederhana Sop Iga Khas Warteg Nabila yang Laris Manis di Jakarta Utara"

Post a Comment

Powered by Blogger.