Liputan6.com, Jakarta - Kekayaan flora dan fauna di Indonesia tak perlu dipertanyakan lagi. Berbagai spesies terbentang dari Barat hingga Timur, Utara hingga Selatan. Setiap daerah di Tanah Air ini memiliki ciri hewan khasnya masing-masing. Namun, perburuan atau perubahan alami lainnya membuat beberapa hewan tersebut sudah mulai punah. Karenanya, pemerintah mengambil tindakan untuk membuat ekowisata.
Ekowisata ini dibuat agar binatang-binatang tersebut dapat hidup sesuai dengan habitat asli mereka dan kita juga tetap dapat mengamati kegiatannya. Tentunya ekowisata ini akan memberikan pengetahuan dan pengalaman yang menarik.
Jika Anda tertarik untuk melihat hewan-hewan langka seperti orangutan, komodo atau burung secara langsung, Liputan6.com merangkum enam destinasi ekowisata untuk melihat beberapa jenis binatang langka ini di Indonesia, dilansir dari berbagai sumber.
Ekowisata Orangutan
Orang utan merupakan hewan endemik asal Kalimantan dan Sumatera. Hewan ini termasuk dalam golongan kera besar yang berbulu merah kecokelat-cokelatan. Mereka juga tidak berekor dan makannya buah-buahan. Saat ini, hewan berordo primata ini sudah mulai langka tapi masih bisa Anda kunjungi ke dua taman nasional di Kalimantan ini.
Taman Nasional Tanjung Puting
Salah satu tempat ekowisata untuk orang utan yang paling terkenal adalah Taman Nasional Tanjung Puting di Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah. Tempat ini terkenal sebagai hutan yang memiliki populasi orang utan terbanyak di dunia. Tak hanya orang utan, Tanjung Puting juga menjadi habitat dari sembilan spesies primata lainnya.
Akses menuju Tanjung Puting dapat dibilang susah susah gampang, pertama Anda harus terbang ke Pangkalan Bun jika Anda berasal dari luar pulau. Setelah sampai di Pangkalan Bun, Anda bisa menaiki kendaraan darat ke lokasi Tanjung Puting di Kecamatan Kumai. Sesampainya di lokasi, Anda bisa menyusuri rumah orang utan ini menggunakan klotok (kapal). Harga penyewaan klotok dimulai dari Rp600 ribu hingga Rp1,3 juta dengan berbagai fasilitas di dalamnya. Jika memesan paket all in, Anda sudah mendapat pemandu juga.
Taman Nasional Kutai (TNK)
Masih di Pulau Borneo, orang utan dapat Anda temukan juga di Taman Nasional Kutai yang berada di wilayah Kabupaten Kutai Timur dan sebagian kecil wilayah Kota Bontang. Meskipun tak sebanyak Tanjung Puting, TNK masih menjadi salah satu habitat bagi 80 jenis mamalia termasuk hewan bernama latin Pongo pygmaeus ini.
Akses menuju ke TNK dapat Anda capai melalui jalur darat dari Bontang ke Sangaatta. Harga tiket masuk ke tempat ini adalah Rp10 ribu untuk wisatawan domestik dan Rp200 ribu untuk turis mancanegara. Disarankan Anda menyiapkan waktu dua malam untuk dapat menyusuri taman nasional ini dengan maksimal.
Ekowisata Komodo
Reptil yang satu ini mungkin sudah awam Anda dengar karena memang hanya ada di Nusa Tenggara tepatnya di Taman Nasional Komodo. Taman Nasional Komodo terletak di antara Pulau Sumbawa dan Flores. Taman nasional ini terdiri dari tiga pulau besar yakni Pulau Padar, Pulau Rinca dan Pulau Komodo. Berdasarkan data dari UNESCO, Pulau Komodo menjadi rumah bagi kurang lebih 5.700 kadal raksasa ini.
Akses ke Pulau Komodo ini dapat ditempuh melalui kapal dari Labuan Bajo. Harga tiket masuk bagi Anda yang tertarik bagi wisatawan dalam negeri hanya Rp5 ribu dan bagi pengunjung luar negeri adalah Rp150 ribu hingga Rp225 ribu.
Ekowisata Gajah
Hewan mamalia berbadan besar ini memang terdapat di negara-negara Asia. Namun, Indonesia tentunya memiliki gajah yang spesial yakni gajah sumatera. Bedanya gajah sumatera dengan gajah lainnya adalah posturnya yang lebih kecil dan tentunya hanya bisa ditemukan di Sumatera. Beberapa taman nasional di Sumatera terus menjaga hewan dari famili Elephantidae ini agar tidak punah. Berikut ada dua tempat yang bisa Anda kunjungi untuk melihat gajah.
Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS)
Taman Nasional ini terletak di daerah administrasi Provinsi Lampung dan Bengkulu. Tempat ini merupakan rumah dari tiga jenis satwa langka yakni badak, gajah dan harimau sumatera. Populasi gajah yang ada di sini adalah kurang dari 2.000 ekor. Tak hanya satwa, taman ini juga menyimpan tanaman langka yaitu Bunga Rafflesia.
Akses menuju tempat yang sudah dinobatkan UNESCO sebagai warisan budaya ini bisa ditempuh melalui jalan darat dari Bandar Lampung ke pintu masuk TNBBS via Sukaraja, Suoh atau Kubuperahu. Sedangkan jika dari Bengkulu, dapat lewat jalan darat menuju TNBBS via Way Menula. Jalan laut juga dapat ditempuh melalui Kotaagung menuju taman nasional via Tampang atau Belimbing. Harga retribusi tempat ini adalah Rp15 ribu dengan jam operasional pukul 07.30-16.00 setiap Senin-Jumat.
Wisata Tangakahan
Tempat ekowisata yang satu ini terletak di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Tempat ini merupakan surga bagi Anda yang ingin berinteraksi dengan gajah. Wisatawan bisa ikut mamandikan gajah di sungai dan menungganinya untuk menjelajah hutan. Hal ini memberikan pengalaman bersatu dengan alam yang berkesan.
Anda bisa datang ke tempat ini melalui jalur darat dari Medan yang menempuh waktu selama tiga jam. Harga tiket masuk ke tempat ini adalah Rp5 ribu dan Anda membutuhkan biaya tambahan jika ingin memandikan gajah yakni sebesar Rp100 ribu atau menunggangi gajah sebesar Rp35 ribu.
Ekowisata Burung
Kawasan timur Indonesia menyuguhkan kita keindahan burung yang luar biasa, sebut saja Cendrawasih asal Papua atau Burung Jalak dari Bali . Anda dapat melihat burung jenis lainnya secara langsung melalui dua destinasi ekowisata burung ini.
Desa Liang Ndara dan Wae Sano,
Terletak di Bentang Alam Mbeliling, Flores, Nusa Tenggara Timur, ekowisata ini adalah tempat yang cocok untuk melihat 152 jenis burung yang empat di antaranya adalah burung endemik flores, yakni serindit flores, kehicap flores, gagak flores dan celepuk flores. Cara dapat sampai ke tempat ini adalah melalui Labuan Bajo dan dilanjutkan lewat darat. Durasi ke Desa Liang Ndara adalah 45 menit dan ke Wae Sano adalah tiga jam.
Isio Hill's Bird Watching
Jika Anda ingin menemukan burung surga, Anda bisa ke kawasan Rhepang Muaif, Distrik Nimbokrang, Kabupaten Jayapura, Papua. Di sini terdapat Isio Hill's Bird Watching yang menjadi rumah bagi empat jenis cendrawasih. Anda perlu merogoh kocek hingga Rp1 juta untuk dapat menginap, makan dan mengamati burung. Akses ke sini dapat ditempuh melalui jalan darat dari Sentani dengan tarif Rp30 ribu menggunakan bus.
Ekowisata Kupu-kupu
Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung adalah tempat berekowisata untuk mengenal kupu-kupu. Tempat ini terletak di wilayah Kabupaten Maros dan Kabupaten Pangkajene Kepulauan (Pangkep), Provinsi Sulawesi Selatan. Taman ini disebut juga sebagai kerajaannya kupu-kupu. Bagaimana tidak, terdapat 247 jenis kupu-kupu dan 25 jenisnya berhasil dikembangbiakkan di sini.
Harga tiket masuknya adalah Rp20 ribu. Anda dapat mengakses tempat ini menggunakan mobil yang berangkat dari Makassar dengan durasi 45 menit hingga satu jam.
Ekowisata Binturong
Binturong adalah sejenis musang yang bertubuh besar. Persebarannya di Indonesia ada pada Pulau Sumatera, Jawa dan Kalimantan. Hewan bernama latin Arctictis binturong ini hidup di hutan tropis. Namun, hutan sudah mulai gundul memengaruhi eksistensi hewan ini pula. Tempat yang masih menjadi habitat binturong adalah Taman Nasional Sebangau di Palangka Raya, Kalimantan Tengah.
Selain menjadi ekowisata orangutan, tempat ini juga menjadi rumah bagi 35 jenis mamalia yang salah satunya adalah Binturong. Akses menuju tempat ini tidak sulit, Anda bisa menggunakan kendaraan darat dari Palangka Raya dan langsung sampai ke kawasan ini. Anda juga perlu untuk mengisi formulir terlebih dahulu sebelum masuk dengan harga Rp5 ribu belum termasuk harga klotok. (Novi Thedora)
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Bagikan Berita Ini
0 Response to "6 Rekomendasi Ekowisata untuk Bercengkerama dengan Hewan Langka di Indonesia"
Post a Comment