Liputan6.com, Jakarta - Siapa sekarang tak punya gawai ? Saking populer, teknologi ini semata dipakai orang dewasa, tapi juga anak-anak. Kendati punya segudang manfaat, tapi efek negatif gawai bagi si kecil juga tak boleh diabaikan.
Melansir dari New York Times, Selasa, 9 Juli 2019, gawai memberi pengaruh besar terhadap pertumbuhan pola pikir anak jika dimainkan dengan intensitas yang tinggi. Mengantisipasi efek buruk, saat ini ada pelatih khusus yang memberi konsultasi pada orangtua agar anak mereka tidak kecanduan gawai.
Biasanya, konsultan akan datang ke rumah, sekolah, ataupun gereja untuk mengingatkan para orangtua tentang bagaimana orangtua mereka sebelumnya membesarkan anak tanpa gangguan layar gawai yang konstan.
Rhonda Moskowitz adalah pelatih pengasuhan anak di Columbus, Ohio, Amerika Serikat. Ia memiliki gelar master dalam pembelajaran K-12 ketidakmampuan belajar dan perilaku dan berpengalaman lebih dari 30 tahun di sekolah, serta praktik pribadinya.
Rhonda menjelaskan, orangtua sekarang punya ketakutan terhadap efek negatif gawai yang merajalela. Hal ini terlihat dari perilaku liar anak-anak ketika orangtua coba melepaskan gawai dari tangannya.
Pengunaan Gawai Menurut Para Pelatih Anak
Richard Halpern, seorang mantan penasihat sekolah yang sekarang jadi pelatih pengasuhan anak berbasis di Portland menjelaskan, masalah layar dan telepon adalah problematik nomor satu saat para orangtua memanggil anak.
Saat orangtua menghampiri, mereka sering kali sangat frustrasi dan hanya ingin menyingkirkan semuanya. Tapi, Richard mengatakan bahwa hal ini dilakukan untuk memperingatkan dan menahan diri si anak agar tidak terlalu lama memegang gawai.
Richard juga merekomendasikan agar anak-anak lebih mengenal hewan seperti kucing atau anjing sehingga mereka dapat belajar dari perilaku hewan-hewan tersebut sehingga tidak fokus dengan gawai.
Sebagian orangtua, mungkin belum mengetahui dampak yang terjadi jika memberi gawai bagi anak dalam jangka panjang. Namun, sebagian besar orangtua setuju bahwa mereka tidak ingin anak-anak mereka bermain game di gawai selama 12 jam penuh atau tidak dapat melakukan percakapan tanpa menatap mereka.
Fakta ini sangat universal sehingga salah satu pelatih pengasuhan anak, Gloria DeGaetano, menjadi begitu kewalahan dengan permintaan bantuan sehingga ia meluncurkan bisnisnya sendiri, yaitu Parent Coaching Institute, yang kini mempekerjakan 500 pelatih.
Pelatih ini mampu menarik sekitar 80 dolar atau setara Rp1,1 juta per jam di lingkungan sekitarnya, tapi bisa mendapatkan hingga 250 dolar atau Rp3,5 juta per jam di kota-kota besar. (Devita Nur Azizah)
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Tren Sewa Pelatih untuk Kembangkan Perilaku Anak Tanpa Gawai"
Post a Comment