Liputan6.com, Tangerang - Festival Cisadane, pagelaran budaya Tangerang kembali digelar di atas Sungai Cisadane, hingga sepekan ke depan. Mulai dari iring-iringan perahu nelayan berornamen naga, tari Lenggang Cisadane, hingga pencak silat dilakukan di atas Sungai Cisadane.
Pagelaran yang masuk dalam 100 event kalender wisata Wonderfull of Indonesia Kementerian Pariwisata itu, dimulai dengan iring-iringan seratus perahu khas nelayan Sungai Cisadane Tangerang. Di atasnya, terdapat Wali Kota Arief R Wismansyah dan Wakil Wali Kota Sachrudin, memimpin rombongan, lengkap dengan busana adat khas Betawi.
Begitu juga masyarakat dan pimpinan dinas lain. Selain mengenakan pakaian adat, di antara mereka juga ada yang mengenakan kostum superhero hingga bajak laut.
Pagelaran dilanjut dengan tarian khas daerah Tangerang, seperti Tarian Sangego dan Tarian Lenggang Nyai. Ada pula pertunjukan pencak silat dari 300 atlet Kota Tangerang. Semuanya dilakukan di atas jembatan dan panggung apung di aliran Sungai Cisadane.
Selama festival digelar, sungai yang biasanya dilintasi sampah kiriman hulu, kini tidak ada. Bersih, bahkan ikan-ikan liar yang jadi penghuni di dalamnya, terlihat lincah melompat selama pagelaran di atas sungai berlangsung.
Festival Cisadane kini memasuki tahun ke-9. Tak semata budaya warga Banten, pagelaran ini juga kental dengan nilai budaya masyarakat Tionghoa atau akrab dengan sebutan 'Cina Benteng' yang menetap di bantaran Sungai Cisadane sejak 1700an.
"Dulu sekali, karena kebiasaan masyarakat Tionghoa merayakan Peh cun,yang berarti mendayung. Kini jadi festival tahunan wajibnya warga Tangerang," ujar Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah, Jumat (26/7/2019).
Nilai Kehidupan
Tradisi Peh Cun masih tetap dilestarikan warga Cina Benteng. Terbukti dari banyaknya perahu-perahu berornamen naga yang hilir mudik di aliran Cisadane, terutama di sepanjang Jalan Kali Pasir Kecamatan Tangerang dan juga seberangnya, Kecamatan Karawaci.
Arief menilai, Sungai Cisadane yang membentang lebih dari 10 Km itu, punya nilai kehidupan bagi warganya. Jadi, wajar bila keberadannya sangat dihargai bahkan dijadikan festival tahunan.
Festival tahunan ini pun berlangsung dari hari ini hingga 3 Agustus 2019. Di dalamnya juga berlangsung kompetisi internasional 'Perahu Naga' atau Dragon Board.
"Atletnya sudah banyak yang datang, hadir dari Australia juga tadi. Semua dilakukan di atas Sungai Cisadane," tutur Arief.
Penampilan dari atlit hover board asal Bali, lalu water screen di malam hari, menambah ramai festival. Ratusan stand UKM asli Tangerang juga memanfaatkan gelaran itu.
Arief menargetkan pengunjung yang datang lebih dari 60 ribu orang. "Lebih dari itu, sebab kita terus bebenah dan menggali potensi budaya wisata di festival ini," ujarnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Festival Cisadane, Saat Sungai Jadi Jantung Atraksi Budaya"
Post a Comment