Di dekat sisa bangunan gereja St. Paul, terdapat kuil yang dibangun pada 1888 dan dibangun kembali pada 1901. Pembangunan kuil di dekat reruntuhan St. Pauls yang berdekatan ini mencerminkan hubungan yang harmonis antarwarga dan komunitas dan menjadikan Macau contoh yang baik dalam kehidupan berbudaya dan kebebasan beragama.
Na Tcha merupakan salah satu karakter favorit dalam cerita rakyat tradisional Cina. Legenda mengatakan bahwa Na Tcha adalah seorang anak remaja yang menjadi pahlawan karena diberikan kekuatan sakti oleh pendeta Tao. Kekuatan ini digunakan untuk melawan Raja Naga Laut dan melindungi daerahnya.
Oleh karena itu, Na Tcha dianggap dan disembah sebagai dewa yang memberikan perlindungan. Setiap tahun, masyarakat mengadakan prosesi di kuil ini sebagi penghormatan kepada Dewa Na Tcha yang telah menjadi bagian dari warisan budaya Macau.
Sementara itu, bagian yang tersisa dari dinding pertahanan Makau dibangun pada 1569. Dinding ini merupakan peninggalan tradisi awal Portugis membangun dinding pertahanan di sekitar pelabuhan yang menjadi rute maritim – yang juga ditemukan di Afrika dan India.
Dinding ini memiliki ketebalan 1 meter dengan tinggi 5,6 meter dan panjang 18,5 meter dan menjadi bukti adanya pengaruh lokal dalam teknik dan material yang digunakan dalam konstruksi, misalnya penggunaan material yang terbuat dari campuran tanah liat, pasir, jerami, pecahan batu dan cangkang kerang yang dipadatkan.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Sisa Bangunan Gereja St. Paul di Macau yang Dikunjungi Ribuan Orang Tiap Hari"
Post a Comment