:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2802219/original/023520700_1557484215-Photo_05_-_Para_Fashion_Designer_SUQMA.jpeg)
Sementara itu, CEO Suqma Riel Tasmaya mengaku momen lebaran masih menjadi andalan produsen menangguk pendapatan maksimal. Bukan semata tradisi baju baru, ia berpendapat karena kebanyakan pekerja memang baru mengalokasikan bujet khusus untuk membeli pakaian saat hari raya.
"Ada promo, event, ada fashion show juga yang kita ikuti. Kita ikut Muffest juga," katanya seraya menerangkan bahwa Suqma menerapkan pemasaran secara omnichanel.
Model pakaian yang dipilih terbilang basic dengan warna earthy tone sebagai ciri khas. Soal harga, Suqma terbilang terjangkau, sesuai dengan target yang disasar, yakni kalangan milenial yang punya habit pamer di media sosial.
"Mereka beli baju untuk show off di medsos. Jadi, enggak mungkin dipakai berulang-ulang. Behavior-nya jadi beli baju yang affordable tapi sering," kata Riel.
Berpartner dengan Sritex, perusahaan garmen ternama, Suqma memastikan kualitas bahan yang dipakai prima. Apalagi, perusahaan garmen tersebut sudah banyak dimanfaatkan sejumlah brand internasional.
"Soalnya, kita berencana membuka di Malaysia dan Brunei juga. Di tahun ini, ada lima toko lagi yang akan dibuka," katanya.
Memasuki libur akhir pekan, Pasar Tanah Abang semakin siang, semakin ramai dikunjungi para pembeli yang ingin membeli baju Lebaran.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Sahara, Koleksi Lebaran SUQMA dengan Desain Panjang Usia"
Post a Comment