:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2781675/original/011590800_1555506979-WhatsApp_Image_2019-04-17_at_5.54.49_PM.jpeg)
Di Rumah Sagaleh, konsep 'feels like home' diusung. Orang yang datang dikondisikan untuk bisa ngobrol dengan kerabat yang datang. Maka itu, restoran tak menyediakan wifi, musik, hingga ruang merokok.
"Musik itu mendistraksi. Orang kalau mau ngomong kan biasanya minta suara musik dikecilkan. Nah, kalau mau merokok, bisa di luar," kata Dipa.
Tak hanya menyediakan ruang dengan tata letak yang nyaman dan Instagramable, Anda juga bisa menikmati makanan dan minuman yang disiapkan. Racikan Kopi Sagaleh dengan menu favorit kopi susu bisa dipesan di sini.
Ada pula kopi hitam yang mencampurkan delapan jenis biji kopi Nusantara. Tapi bila ingin single shot, Anda memiliki tiga pilihan biji kopi, yakni Gunung Halu, Mandailing, dan Krakatau.
"Tapi, rumah enggak lengkap kalau enggak ada makanan beratnya. Akhirnya kita tentukan enam menu untuk makanan utama. Sedikit tapi biar tamu enggak bingung milih," katanya.
Di sinilah benang merah menu Rumah Sagaleh dengan Rumah Makan Sepakat. Koki menciptakan dua menu yang menghubungkan kedua rumah makan itu, yakni nasi goreng rendang dan nasi lidah cabe ijo.
"Rendangnya dari Rumah Makan Sepakat, cabe ijonya juga. Tapi, kedua menu ini enggak ada di Rumah Makan Sepakat," kata Dipa.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Aku, Kamu, dan Jakarta, Kumpulan Cerita Penghuni Ibu Kota di Dinding Rumah Sagaleh"
Post a Comment