Pertunjukan itu juga diiringi musik dari Djaduk Ferianto dan Kua Etnika. Sementara, naskah disusun oleh sang sutradara.
"Pementasan ini mengambil bentuk dan spirit teater rakyat. Kisah yang kita tampilkan pada malam ini pun juga diolah dari khasanah cerita rakyat Indonesia yang telah banyak berkembang," ujar Agus Noor dalam keterangan tertulis kepada Liputan6.com.
Sementara, Butet yang juga menjadi tim kreatif dari pementasan Misteri Sang Pangeran itu mengapreasiasi kehadiran Taman Indonesia Kaya di Semarang dengan menyebut sebagai angin segar. Ia berharap panggung budaya itu dapat merangsang lebih banyak seniman muda yang memiliki ide dan gagasan kreatif untuk pertunjukan.
Renitasari Adrian, Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation, menerangkan Taman Indonesia Kaya merupakan taman dengan panggung seni pertunjukan terbuka pertama di Jawa Tengah yang ditujukan sebagai wadah ekspresi para seniman dan pekerja seni. Pihaknya akan menyelenggarakan pertunjukan panggung budaya dan seni sebulan sekali.
"Dengan kepiawaian Agus Noor, Butet Kartaredjasa, dan Djaduk Ferianto dalam mengemas pertunjukan budaya secara modern dengan memadukan unsur tarian, musik, nyanyian dan drama romantis, kami harap pementasan ini dapat menjadi sajian akhir pekan yang menghibur dan dapat semakin menumbuhkan rasa cinta masyarakat kota Semarang terhadap seni pertunjukan," kata Renitasari.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Kisah Misteri Sang Pangeran di Taman Indonesia Kaya Semarang"
Post a Comment