Liputan6.com, Rantepao Pernah dengar destinasi Stonehenge yang ada di Inggris? Kalian tidak perlu jauh-jauh ke negerinya Ratu Elizabeth II. Cukup datang ke Toraja, Sulawesi Selatan. Di sana ada destinasi bernama Bori Kalimbuang. Seperti apakah destinasinya?
Bori Kalimbuang terletak di jalan Poros Barana’, Pangli, Kelurahan Bori, Kecamatan Sesean, Toraja. Di sana ada sederetan batu menhir yang berjejer rapi. Ada yang membuat Bori Kalimbuang menarik. Batu-batu itu bersanding dengan Tongkonan, alias Rumah Adat Toraja.
Menurut Jenny Konda dari Museum Pongtiku Toraja, batu-batu menhir di Bori Kalimbuang adalah bagian dari ritual adat.
“Bebatuan ini dulunya dibawa dari atas gunung batu oleh penduduk. Tapi tidak sembarangan orang yang boleh membawa batu itu. Batu itu dihadirkan ketika hendak mengadakan upacara pemakaman,” papar Jenny, Jumat (19/7).
Konon batu-batu itu ada sejak tahun 1617. Bentuknya beraneka ragam. Ada yang berukuran besar, sedang dan kecil. Batu yang hendak dibawa mesti melewati beberapa tahapan ritual tertentu sebelum diangkut dan ditancapkan di lokasi rante. Di sekeliling menhir, kamu akan menemukan bangunan bambu dengan atap berbentuk perahu, khas bangunan Toraja.
Buat Staf Khusus Menpar bidang Media dan Komunikasi Don Kardono, Bori Kalimbuang termasuk destinasi yang sangat instagramable di Toraja. Meski usianya sudah cukup tua, destinasi ini sangat keren.
“Toraja sangat beruntung memilki Bori Kalimbuang. Destinasi ini sangat populer di media sosial. Jika kalian ke Toraja, sangat direkomendasikan ke Bori Kalimbuang,” paparnya.
Lantas bagaimana sih caranya untuk bisa mencapai lokasi? Karena tidak ada angkutan umum dari Kota Rantepao, wisatawan disarankan mencoba taksi atau taksi online. Namun yang direkomendasikan adalah menyewa mobil dan motor. Karena kita juga berkeliling Toraja.
Untuk penginapan, wisatawan tidak perlu khawatir. Karena Rantepao memiliki banyak pilihan. Kalau ingin hotel yang bagus, Toraja Heritage Hotel adalah pilihannya. Lokasinya nyaman dan mempunyai sentuhan khas Toraja.harga per kamarnya sekitar Rp500 ribu. Hotel ini juga menyediakan cottage dengan bentuk rumah adat Toraja.
Namun, wisatawan demgan budget terbatas tetap bisa menikmati liburan di Toraja. Karena, tersedia wisma dengan harga yang jauh lebih murah.
Buat Asdep Pengembangan Pemasaran I Regional III Kemenpar Muh. Ricky Fauziyani, Toraja sangat ramah buat wisatawan. Baik wisatawan mancanegara maupun nusantara.
“Toraja adalah destinasi wisata. Mereka mengerti bagaimana memperlakukan wisatawan dengan baik. Toraja selalu siap menyambut wisatawan nusantara dan mancanegara. Apalagi mereka memiliki fasilitas yang lengkap,” katanya.
Ketua Tim Pelaksana Calendar of Event Kemenpar Esthy Reko Astuty menjelaskan, selain akses dan amenitas, Toraja dilengkapi dengan atraksi kelas dunia. Khususnya atraksi budaya.
Selama ini, atraksi budaya menjadi andalan Toraja untuk mendatangkan wisatawan mancanegara.
“Atraksi yang banyak dinanti adalah membersihkan jenazah atau Ma’Nene, dan makam di tebing. Dua hal ini menjadi daya tarik yang luar biasa. Karena tidak ditemui di tempat lain,” katanya.
Buat Menteri Pariwisata Arief Yahya, dengan atraksi kelas dunia yang dimilikinya, Toraja harus terus membenahi aksesibilitasnya.
“Untuk amenitas saya rasa tidak ada masalah. Namun kalau bisa ditambah. Atraksi Toraja juga oke. Hal yang harus dibenahi adalah akses. Karena akses ke destinasi sangat penting. Semakin mudah mencapai destinasi, semakin banyak wisatawan yang hadir. 3A adalah kunci dari majunya sebuah destinasi, selaim tentunya harus sustain,” kata Menteri lulusan Telematika di University of Surrey itu.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Serunya Berkunjung ke Bori Kalimbuang, Destinasi ala Stonehenge Toraja"
Post a Comment