Search

Masjid Cut Meutia, dari Markas Belanda, Pasar, hingga Panggung Jazz

Setelah 17 tahun berlalu, MPRS baru meresmikan dan mengibahkan bangunan yang sudah menjadi cagar budaya ini untuk masjid bagi masyarakat sekitar. Cukup lama memang karena awal mulanya Pemda DKI Jakarta ingin menggunakan bangunan ini untuk keperluan pemerintahan.

Masjid yang telah mengalami renovasi dua kali semenjak berdirinya ini, juga sempat dipindahkan ke Jalan Johar dengan nama Masjid Cut Nyak Dien. Saat itu, Masjid Cut Nyak Dien sengaja dibangun untuk menggantikan bangunan dengan gaya art noveau yang konon katanya akan diambil alih oleh Pemda DKI Jakarta sebagai keperluan pemerintahan. 

Hingga kini, banyak wisatawan asing yang berkunjung ke masjid yang penuh dengan sejarah ini. Tidak melulu soal beribadah, ada juga wisatawan yang sengaja berkunjung hanya untuk menyaksikan kemegahan bangunan ini.

"Ketika penghitungan kotak amal masjid, banyak dolar, ada yang dari Korea, Malaysia, dan negara-negara lain," kata Pujiono.

Masjid yang dikenal dengan mimbarnya yang miring ini juga memiliki banyak kegiatan yang tentunya tidak hanya unik akan tetapi juga memperhatikan kebutuhan jemaah. Masjid tanpa Kubah ini juga tidak hanya ramai dengan kegiatan internal peribadatan.

Let's block ads! (Why?)



Bagikan Berita Ini

0 Response to "Masjid Cut Meutia, dari Markas Belanda, Pasar, hingga Panggung Jazz"

Post a Comment

Powered by Blogger.