Search

Cerita Akhir Pekan: Merawat Seni Tradisional Indonesia di Era Milenial

Pihak pemerintah juga sangat mendukung usaha untuk melestarikan kesenian dan kebudayan tradisional. Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbud, Hilmar Farid, mengatakan, pola pembinaan maupun pelestarian seni budaya sebenarnya sudah tertuang dalam sejumlah perturan baik di tingkat kementerian maupun dinas pariwisata.

"Ya, kita yakin di dinas itu ada tentang pembinaan berbagai lembaga seni. Agar lebih formal, program yang diadakan sanggar-sanggar seni perlu kita bantu," ucap Hilmar di kantor Kemendikbud, 1 Maret 2019. Hilmar juga sepakat dengan usulan untuk membantu memfasilitasi sanggar seni agar bisa tampil di sejumlah kegiatan di pemerintahan.

Lalu bagaimana cara untuk bisa lebih memikat perhatian masyarakat, terutama generasi milenial, agar lebih menyukai kesenian tradisional? Menurut Al-Zastrow, langkah yang dilakukan program Indonesia Kaya yang bermarkas di sebuah mal bergengsi di Jakarta Pusat sudah bagus.

Mereka bisa menyajikan seni tradisional baik teater, drama, puisi, tari maupun yang lainnya dengan berkelas di tempat yang begitu bagus,adalah hal yang menarik dan tentunya diminati banyak orang termasuk anak muda.

"Generasi sekarang ini tertarik dengan sesuatu yang unik, nah itu yang harus ditonjolkan. Misalnya sekarang dalang bocah dan wayang lagi banyak disukai anak muda. Agar lebih menarik, kita bisa format ulang pertunjukkan wayang," terang pria yang pernah menjadi asisten pribadi Gus Dur, Presiden RI ke-4.

"Formatnya bisa dibuat lebih padat dan kekinian dengan durasi paling lama dua jam, sehingga diharapkan bisa lebih menarik, tapi tetap tak melupakan ruh nya," pungkasnya.

Yang paling utama menurut pria yang juga seorang dosen ini, jangan sampai kesenian tradisional sekadar jadi tradisi dan seperti barang antik, namun juga bisa menjadi sesuatu yang punya nilai estetik, sosial, dan ekonomi.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Musik tradisional bisa berkolaborasi dengan hadroh atau kesenian rebana puluhan warga di Magelang mendalang di tengah derasnya sungai.

Let's block ads! (Why?)



Bagikan Berita Ini

0 Response to "Cerita Akhir Pekan: Merawat Seni Tradisional Indonesia di Era Milenial"

Post a Comment

Powered by Blogger.