:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2716113/original/045191400_1548786379-LIMBAH_PLASTIK.jpg)
Liputan6.com, Jakarta - Sebuah toko di New York, The Precyle Grocery Market, ini melarang semua kemasan untuk mengurangi limbah dan melawan perubahan iklim. Pelanggan membawa tas, kontainer, dan toples mereka sendiri untuk menaruh bahan makanan yang mereka beli.
Dalam video yang berasal dari Reuters itu kemudian diunggah akun Instagram World Economic Forum pada 27 Januari 2019. Dalam video tersebut berisi buah-buahan, sayura, ikan, tanpa dikemas.
Dalam video itu disebutkan, bungkusan gratis diberikan jika pelanggan membeli dalam jumlah besar. Mereka memilih dengan tepat berapa banyak kebutuhan yang mereka inginkan.
Hal itu membuat pembelian mereka lebih murah dan juga mencegah limbah makanan. Ke depan toko itu juga ingin memulai menjual susu, daging, dan makanan laut.
Secara global, sepertiga dari semua makanan yang diproduksi terbuang setiap tahun. Semua itu bertambah hingga sekitar 1,3 miliar ton. Data itu bersumber dari Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (UN FAO).
Mengurangi limbah makanan sangat penting dalam perang melawan perubahan iklim. Jika makanan ditimbun, itu menghasilkan metana. Seperti gas, bahkan lebih merusak lingkungan ketimbang karbondioksida.
Makanan sering tiba dalam wadah plastik sekali pakai yang bisa lebih mencemari lingkungan di darat dan di laut.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Mayoritas limbah makanan akan berakhir di TPA sampah padahal sebenarnya bisa diolah menjadi sumber energi potensial. Karena itu sebuah proyek percontohan di kota New York, AS menambahkan limbah makanan ke pabrik pengolahan air limbah setempat dan men...
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Di New York, Toko Tak Gunakan Pengemasan demi Mengurangi Limbah"
Post a Comment