Suhay Salim dan Perjalanan Kariernya, Beauty Vlogger Ternama yang Pilih Nikah di KUA Pakai Jeans

Beauty vlogger keturunan Jawa dan Arab ini pernah bercerita kalau keputusannya untuk mengambil jurusan manajemen di Universitas Indonesia tidak dipikirkan matang-matang.

Pasalnya pada saat duduk di bangku SMA, Suhay Salim masih belum tahu akan jadi apa sehingga bidang ekonomi adalah saran banyak orang bagi dirinya pada saat itu. Suhay Salim sendiri beranggapan kalau manajemen akan menghindarkan dirinya dari mata kuliah yang berbau angka dan hitung-hitungan, namun hal itu keliru di mana saat kuliah ia pun tetap harus mempelajarinya.

Pernah bercita-cita sebagai dokter, pekerjaan pertama yang diambil beauty vlogger pencinta make up mata ini adalah di sebuah klinik internasional. Dari pekerjaan pertamanya ini, Suhay Salim mengaku lebih percaya diri memakai bahasa Inggris karena ia diharuskan untuk berkomunikasi dengan bahasa Inggris setiap harinya.

Suhay Salim sendiri pernah bercerita kalau sepak terjangnya di dunia YouTube saat ini dimulai dari hobi fotografinya. Kegemarannya membidik foto orang membuatnya menyadari ada sesuatu yang kurang pada gambarnya ketika objek orang yang difotonya tidak memakai riasan di wajah.

Mulai saat itu, ia mulai banyak nonton YouTube tentang make up dan mengaplikasikannya ke wajahnya sendiri. Suhay Salim juga mengaku kalau keputusannya untuk keluar dari pekerjaannya dan memulai berkarier di bidang makeup adalah keputusan yang sulit bagi dirinya.

Suhay Salim mengatakan kalau dirinya merasa sedih di masa-masa saat meninggalkan pekerjaannya saat itu karena ia tidak memiliki uang sama sekali. Dari momen ini, Suhay Salim akhirnya belajar untuk mensyukuri apa yang punya saat ini.

Selain menjadi beauty vlogger, Suhay Salim juga kini bekerja bekerja sebagai translator. Suhay Salim mengatakan kalau hanya bekecimpung di dunia make up dirinya tidak merasa produktif sehingga harus mencari penghasilan lain. Suhay Salim pun mengaku kalau penghasilan utamanya bukanlah make up namun jasa menerjemahkan tersebut mengingat ia sudah memiliki banyak tanggung jawab.

Let's block ads! (Why?)