Sejak April 2017, Mongolian Culture Center atau Pusat Kebudayaan Mongolia resmi dibuka di KEK Tanjung Lesung. Dibangun di atas lahan seluas 1 hektare, Mongolian Culture Center didesain langsung oleh arsitek asal Mongol.
Konsepnya dirancang oleh Duta Besar Mongolia di Indonesia. Hal tersebut dilakukan untuk memastikan tingkat kualitas dan menjaga otentisitas sehingga para pengunjung dapat merasakan kehidupan ala Mongol yang sebenarnya.
Begitu pun dengan material yang digunakan dalam pembuatan GER – tenda khas Mongol yang identik dengan kehidupan nomadik –, semua diimpor khusus dari negeri asalnya.
Selain dapat merasakan sensasi bermukim di dalam GER, di sini pengunjung juga bisa menikmati dan mempelajari kebudayaan unik Mongol, mulai dari berkuda, memanah, bermain ankle bones games yang disebut Shagai, hingga mencicipi kuliner otentik.
Kapal Belanda yang Karam
Tak hanya di Pulau Panaitan, laut Tanjung Lesung juga memiliki spot-spot pemandangan bawah laut yang cantik untuk diselami. Bahkan, anda juga bisa melihat kapal Belanda yang karam.
Dalam laman resmi Tanjung Lesung, aktivitas penyelaman itu dapat diikuti oleh pemula yang tidak memiliki sertifikasi menyelam maupun para penyelam profesional dan mereka yang menyukai fotografi bawah laut.
Tur ke Gunung Anak Krakatau
Tur tersebut berisi perjalanan mendaki puncak anak Krakatau dengan titik start dimulai dari Beach Club Tanjung Lesung. Setelah mencapai puncak, wisatawan akan menuruni gunung menembus hutan alami hingga mencapai pantai.
Di pantai itu, wisatawan dapat menikmati harinya dengan aktivitas snorkeling atau memancing dan menikmati santap siang di Legon Cabe. Namun, aktivitas ini belakangan tak bisa dilakukan mengingat gunung aktif tersebut terus menerus mengalami erupsi.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Ragam Atraksi di Kawasan Wisata Tanjung Lesung yang Terdampak Tsunami Banten"
Post a Comment