:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2404798/original/079642100_1541813292-WhatsApp_Image_2018-11-10_at_7.09.00_AM__1_.jpeg)
Tak hanya pameran lukisan, Fair de Braga juga menggelar pasar seni yang menempati ruang kafe B Ten. Lebih dari sepuluh brand berpartisipasi, di antaranya Tulisan, Tahi Lalats, Budi Rejeki, dan Notes.
Produk yang ditawarkan beragam sesuai spesifikasi masing-masing. Budi Rejeki misalnya, menawarkan deretan pottery dengan bentuk dasar kasar yang tetap fungsional. Anda bisa menggunakannya sebagai mug atau tempat menyimpan aksesoris.
Selama event digelar, Anda juga bisa mengikuti sejumlah workshop seni. Salah satunya adalah workshop Lino Cut, karya seni yang dihasilkan lewat gambar yang dicungkil. Dibawakan oleh Paru-Paru, peserta gratis mengikuti kegiatan ini.
Ada pula pertunjukan seni yang bisa diikuti. Sederet musikus independen tampil, di antaranya Nonaria, Nissan Fortz, Pemuda Salah Jalan, dan Munireng.
Assistant Director Marketing Communication Artotel Group, Yulia Maria mengatakan Fair de Braga merupakan festival seni, musik, kreativitas, yang rencananya bakal rutin digelar. Gelaran itu seiring dengan visi misi Artotel yang selalu mendukung karya seni anak-anak muda setempat.
"Kami berharap hotel ini menjadi tempat hangout pilihan anak-anak muda," ujarnya.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Video cuplikan wasit Carlos Braga asal Brasil yang mendapat hadiah pelukan dari pemain usai menunjuk titik penalti karena pelanggaran dalam laga antara Tigres vs Boavista di Brasil.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Saat Seni, Musik, dan Kreativitas Berkolaborasi dalam Fair de Braga"
Post a Comment