:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2291948/original/018817100_1532589114-WhatsApp_Image_2018-07-26_at_14.06.59.jpeg)
Lebih jauh Arief Yahya mengatakan, soal regulasi Indonesia maju ke arah yang lebih baik. Dirinya menganbil contoh, dulu Indonesia bebas visa cuma ke 15 negara, yatch untuk masuk ke Indonesia butuh waktu 3 minggu lamanya sementara di Thailand hanya beberapa jam saja, dan cruise tidak boleh embarkasih.
"Kita selalu mengikat diri kita sendiri. Vietnam tumbuh 29 persen, Jepang tumbuh dobel, mereka lakukan deregulasi besar-besaran," ungkap Arief Yahya.
Sementara untuk program Hot Deals diutamakan di tiga pintu masuk utama, yaitu Great Bali (40%), Great Jakarta (30%), dan Great Kepri (20%). Program Hot Deals yang mengoptimalkan kapasitas yang tidak terpakai menjadi atraktif dan kompetitif dalam meningkatkan kunjungan wisman. Diproyeksikan dari Hot Deals akan diperoleh tambahan 2,5 juta wisman pada 2018.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Jurus Tak Biasa Kemenpar Demi Capai Target 17 Juta Wisman pada 2018"
Post a Comment