Karya-karya dalam Early Works menggembarkan masa-masa awal seorang Yayoi dalam dunia seni komtemporer. Lingkungan rumah dan masyarakat Jepang yang kala itu dalam pemulihan pasca bom atom Hiroshima dan Nagasaki di Perang Dunia II berdampak langsung bagi psikis seorang Yayoi Kusama. Hal tersebut bisa dilihat dari berbagai karya-karyanya di fase ini.
Pada bagian Infinity Nets, penikmat seni akan melihat beragam karya Yayoi dalam sentuhan yang berbeda, yaitu karya awal di atas kertas, dari monokrom putih dan berwarna di atas kanvas, hingga lukisan multi-panel.
Sedangkan pada bagian Experiments in Japan menampilkan karya-karya Yayoi setelah meninggalkan Amerika Serikat untuk belajar lebih dalam tentang seni kontemporer. Pada bagian ini, karya Yayoi cenderung bereksperimen dengan sentuhan berbagai materi, termasuk teknik kolase dan seni grafis.
Fase terakhir yaitu My Eternal Soul, Yayoi menampilkan berbagai bentuk figuratif dan abstrak. Untuk menciptakan berbagai lukisan ini, sang seniman meletakkan kanvas di atas meja dan bekerja dalam posisi duduk, untuk kemudian secara bertahap memenuhi kanvas dari segala penjuru.
Polkadot, jaring, dan labu menjadi unsur yang tidak bisa dilepaskan dalam karya-karya Yayoi, yang secara menarik dapat dihubungkan dengan tubuh dan konsepnya tentang pengaburan diri, juga pendekatan uniknya pada ruang.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pertama di Indonesia, Museum MACAN Hadirkan Pameran Yayoi Kusama"
Post a Comment